Langsung ke konten utama

Postingan

Shutter Healing #2 : Memotret Bekasi Setelah Lebaran

Shutter healing pada tanggal 14 April 2024 saya lakukan dengan menyusuri kota Bekasi dengan menggunakan sepeda lipat. Kamera yang digunakan adalah Olympus Pen E-PL1 yang merupakan kamera mirrorless lawas. Beberapa hasil jepretan dalam shutter healing diantaranya adalah : Seorang pengendara motor melewati jalan HM. Joyomartono, kota Bekasi (14/4/24). Suasana di sekitar Jl. Insinyur Haji Juanda, kota Bekasi (14/4/24). Pengendara motor melaju di Jl. Insinyur Haji Juanda, kota Bekasi (14/4/24). Seorang pejalan kaki di sekitar Jl. Insinyur Haji Juanda, kota Bekasi (14/4/24). Pengendara motor melalui Jl. Insinyur Haji Juanda, kota Bekasi (14/4/24). Pengendara kendaraan bermotor melalui Jl. Pengairan dan Jl. Villa Raya, kota Bekasi (14/4/24). Pejalan kaki melalui Jl. Ahmad Yani, kota Bekasi (14/4/24). Shutter healing yang saya lakukan pada tanggal 14 April 2024 merekam suasana sebagian kecil kota Bekasi pada 4 hari setelah hari raya Idul Fitri. Di beberapa sudut jalanan masih terlihat suasa
Postingan terbaru

Shutter Healing #01 : Bersepeda Memotret Suasana Bekasi Sebelum Lebaran

Shutter healing merupakan istilah yang saya ciptakan dimana menekan tombol shutter merupakan salah satu bentuk healing dan aktivitas yang membahagiakan. Bagi saya, ada dua bentuk healing yang paling membahagiakan; yaitu bersepeda dan memotret. Oleh karena itu, memotret dengan menekan tombol shutter disertai dengan bersepeda sudah pasti meningkatkan gairah kebahagiaan saya. Shutter healing episode 01 ini dilakukan di kota Bekasi dengan bersepeda menggunakan sepeda lipat keliling kota Bekasi. Kenapa sepeda lipat?, karena ada suasana santai saat bersepeda dengan sepeda lipat, dimana saya bisa menengok kanan dan kiri. Ketika ada sesuatu yang bagus dan unik, ambil kamera, bidik, tekan tombol shutter dan "jepret", gambar peristiwa terekam. Beberapa foto telah saya rekam pada episode shutter healing tanggal 9 April 2024. Kamera yang digunakan adalah Olympus Pen E-PL1, dimana kamera ini sudah berumur sangat tua, pertama release pada tahun 2010. Kamera tua tidak masalah bagi saya,

Karena Indonesia, Sepeda Tercipta

Seperti lagu “Bicycle Race” oleh Queen; bersepeda merupakan kegiatan yang menandakan kebebasan diri, kebebasan berekspresi, kebebasan berpendapat serta idealisme sebagai manusia merdeka. Sebagian besar manusia di muka bumi ini dipastikan pernah memiliki pengalaman dengan sepeda (apa pun bentuk dan jenis sepeda) dan kegiatan bersepeda alias gowes. Sehingga dapat dikatakan bahwa sepeda telah menemani serta mewarnai kehidupan dan kebudayaan masyarakat dunia sejak awal abad ke-19. Sampai catatan kecil ini ditulis, perkembangan sepeda beserta teknologi-nya sudah sedemikian canggihnya beserta beragam jenis dan fungsi/kegunaan, sehingga sepeda bukanlah alat transportasi yang dapat dipandang sebelah mata. Dari segi harga, sejumlah sepeda dengan teknologi tinggi memiliki harga yang lebih tinggi dari alat transportasi lain seperti sepeda motor. Inovator-inovator sepeda terus berpikir bagaimana menciptakan sepeda yang nyaman untuk digunakan, tentunya sesuai dengan fungsinya. Kemudian indu

Bersepeda Di Bekasi Timur

Bersepeda merupakan olahraga rekreasi dan dapat dilakukan oleh semua lapisan masayarakat di semua tingkatan umur. Perpaduan antara olah fisik dan pikiran menjadikan bersepeda merupakan salah satu ajang untuk meraih kesehatan fisik dan pikiran. Pamor sepeda dan trend bersepeda tampaknya tidak pernah redup sampai saat ini. Bahkan mungkin bisa dibilang trend bersepeda di masyarakat semakin meningkat (hanya pemikiran penulis). Saat ini, komunitas sepeda tersebar di mana-mana, mulai hanya komunitas di tingkat RT sampai tingkat kota atau kabupaten. Sepeda yang digunakan pun bermacam-macam, mulai sepeda lipat sampai sepeda gunung, dan bahkan sepeda onthel jaman dulu. Bersepeda adalah kegiatan yang menurut penulis memberikan kesenangan dan kebahagiaan lahir batin.  Di tengah meningkatnya "populasi" kendaraan bermotor berbahan bakar fosil di kehidupan masyarakat urban, "populasi" sepeda juga meningkat. Kondisi ini mudah terlihat saat akhir pekan, baik itu sekedar sepeda sa

Republik Indonesia, Instrumen Untuk Mewujudkan Bangsa Indonesia

Tepat di hari ini, Jumat tanggal 17 Agustus 2018, Republik Indonesia tepat berusia 73 tahun. Sebuah umur yang bisa dikatakan muda untuk sebuah negara. Meskipun tergolong muda, Republik Indonesia telah mengalami berbagai situasi politik yang kadang mengancam kehidupan kebangsaan. Dari awal berdirinya, menurut hemat penulis, Republik Indonesia dengan sistem demokrasi-nya, tidak bisa lepas dari kekangan politik kekuasaan. Seperti apa yang dilihat oleh Machiavelli, dimana kekuasaan bukanlah sebagai alat atau instrumen untuk mempertahankan nilai-nilai moralitas, etika dan agama; melainkan kekuasaan sebagai tujuan itu sendiri. Segala nilai-nilai moralitas, etika, agama dan kebajikan hanya dijadikan alat untuk memperoleh serta memperluas kekuasaan. Kemudian masih menurut Machiavelli, negara hanya merupakan simbol tertinggi politik kekuasaan. Menurut penulis, pemikiran Machiavelli tampaknya banyak diadopsi oleh penguasa-penguasa negeri di planet bumi ini, termasuk negara kita tercinta ini. 

Catatan Photo Book "Jakarta Setelah Hujan"

Photobook atau buku foto merupakan karya seorang fotografer yang berisi kumpulan foto hasil pemotretannya yang dicetak, disusun dengan rangkaian dan desain tertentu serta dapat menggambarkan representasi atau presentasi kumpulan foto tersebut. Penulis berkesempatan untuk merangkai hasil hunting  foto di sepanjang Jalan Sudirman Jakarta dan mencetaknya menjadi sebuah buku foto yang berjudul "Jakarta Setelah Hujan". Buku foto dengan judul "Jakarta Setelah Hujan" merupakan karya buku foto pertama penulis. Buku foto tersebut berisikan kumpulan foto hasil hunting pada hari Sabtu, tanggal 20 Januari 2018. Pada tanggal tersebut, Jakarta sedang dilanda hujan sejak pagi hari. Pengambilan foto dilakukan oleh penulis saat setelah hujan reda, meskipun gerimis masih terjadi. Kumpulan foto tersebut merepresantasikan kondisi sebagian kecil Jalan Jenderal Sudirman sesaat setelah hujan. Kondisi yang penulis maksudkan adalah kondisi keseharian masyarakat urban Jakarta, ter

Bicara Foto #1 : Bongkar Muat Semen

Sejumlah pekerja melakukan aktivitas bongkar muat semen di pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Selasa (24/6/2014). Semen merupakan salah satu komoditas perdagangan yang dikirimkan ke pulau lain melalui pelabuhan Sunda Kelapa. Foto ini diambil pada tanggal 24 Juni 2016 pukul 17.19 WIB dengan menggunakan kamera Olympus EPL-1 di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta. Awalnya, penulis bermaksud hunting  human interest saat golden hours, tetapi apa daya saat itu cuaca agak mendung. Meskipun kondisinya agak mendung, dengan sedikit kesabaran akhirnya dapat momen seperti foto ini. Hunting harus selalu disertai waiting untuk mendapatkan momen yang katakanlah bagus. Foto ini diambil secara candid , dimana penulis tidak melakukan kontak komunikasi dengan subjek foto baik sebelum foto diambil maupun setelah foto diambil. Merujuk pada Erik Prasetya (2014) dalam buku On Street Photography, dalam pengambilan foto secara candid , penulis menggunakan pendekatan unobstrusive, dimana pendekatan ini bertuj